SADARLAH WAHAI BRIGADIR PENOLONG
JANGAN RENGGUT PIALA KAMI
Ada yang tau maksud dari judul di atas??????????
AIR MATA JUMBARA 2011
MEREKA DI MATA SAYA (Eps. Mas EKO)
Jatuh Bangun Di Ngrayudan (SKT Menengah 2010)
Selanjutnya kita berangkat ke lokasi, kita berangkat dengan menggunakan 2 truk, sekitar 45 menit kita melakukan perjalanaan sampailah kita di lokasi, ternyata disana sudah ada sekolah lain yang kemah disana. Berhubung lapangannya tidak mencukupi untuk memasang tenda. Akhirnya tenda tidak jadi kita dirikan dan dipindahkan ke Ruang kelas. Setelah barang2 sudah diturunkan dan ditata, semua junior dikumpulkan dan diajak jalan jalan ke Selondo. Di Selondo tempatnya sangat indah, disana kita diberi materi tambahan mengenai TMS dan Rapling. Kemudian kita pulang dan isoma sebentar. Setelah itu kita makan siang, (kekerasan mental dan fisik sudah mulai terasa) Kita dikumpulkan kalau ada yang telat atau lelet mesti disuruh Push Up atau hukuman lain, Itu terjadi selama kita disana. Kita kembali ke masalah makan tadi, Sebelum makan Kita harus jalan jongkok kira kira 100 meter demi mengambil makanan. Kmudian Kita makan dan semua makanan harus dihabiskan, Namun banyak diantara kami yang tidak habis dan yang lebih parahnya lagi makanan yang tidak habis itu dikumpul jadi satu di taruh di baskom dan kemudian di’UBENGNE sampai rata dan sampai habis,(wis pokok.e rasa.ne gak karuan, jan raenak blas) itu terjadi setiap kita makan. Dan malamnya seperti biasa kita dikasih lembar SKT yang harus diselesaikan.
LDK Pengurus Baru Dewan PMR 2009/2010
Setelah adanya pergantian tonggak kepemimpinan dari pengurus lama ke pengurus yang baru maka setelah itu diadakan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) pengurus yang baru.
Kegiatan latihan kepemimpinan ini dimulai pada pukul 07.30 bertempat di Laboratorium biologi SMA Negri 1 Ngawi. Upacara pembukaan yang dihadiri lebih dari 30 orang pengurus baru ini berjalan khidmat dan lancar. Setelah upacara pembukaan selesai dilanjutkan ke acara berikutnya. Acara tersebut adalah penularan ilmu dari pengurus lama ke pengurus baru mengenai tata cara berorganisasi yang baik dan tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing unit yang ada di dalam kepengurusan PMR. Penularan ini dilakukan dengan pembagian per unit bidang kepengurusan dengan tujuan masing-masing dari anggota unit itu dapat lebih mengetahui tugasnya masing-masing.
Setelah itu dilanjutkan dengan PBB (Pelatihan Baris Berbaris).
Tujuan dari outbond ini adalah untuk menjaga kekompakan dalam sebuah tim dan pentingnya kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Setelah outbond selesai para peserta diberi waktu istirahat 15 menit dan setelah itu dilanjutkan dengan acara syukuran untuk jumbara dan atas lancarnya kepengurusan PMR 2008/2009. Berdoa bersama telah selesai dan para peserta bersama senior langsung dech melahap semua makanan yang telah disediakan. Setelah syukuran dengan makan-makan kini saatnya bersyukur menghadap kepada yang maha kuasa. Merekapun sholat dhuhur berjamaah.
Setelah sholat acara kembali dilanjutkan. Acara ini adalah Pelatihan Kepemimpinan yang meliputi apa pemimpin itu, ciri-ciri pemimpin dan sebagainya yang berhubungan dengan kepemimpinan dech,,heheheheh........Setelah itu dilanjutkan dengan materi dari alumni yaitu tentang problem solving (pemecahan masalah). Acara ini sangat seru abis dech pokoknya rugi kalau gak ikut.
Akhirnya acara demi acara telah terlewati. Tak ada pertemuan tanpa perpisahan dan upacara penutupan dimulai pada pukul 15.30. Setelah itu sayonara dech...........Semoga dengan adanya LDK ini pengurus baru dapat mengemban dan melaksanakan amanahnya dengan baik dan selalu diberi kemudahan dalam menjalankan amanahnya. Amiiiin.............
Salam PMR!!!
SKT menengah di Ngrayudan (M.B. mas Embyer)
Kegiatan diawali pada hari senin, 25 Januari 2010 pagi hari. Seluruh peserta telah siap pada sekitar pukul 07.00 WIB di smasa. Dengan berbalut seragam putih-abu, mereka telah menunjukkan wajah antusiasnya. Setelah chek in dan mengecek berbagai peralatan, upacara pembukaan pun dimulai. Kemudian, langsung saja setelah berdoa, mereka memasukkan semua peralatan ke dalam truk. Perjalanan pun dimulai.
Dengan hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit saja mereka telah sampai di desa Ngrayudan. Basecamp berada di lapangan SDN Ngrayudan 1.
Sesampai disana, mereka disambut dengan hujan. Namun, hal itu tak mematahkan semangat mereka. Kelas X yang telah dibaggi menjadi beberapa kelompok, mendirikan tenda dibantu oleh beberapa kakak Wira kelas XI. Kegiatan berlanjut dengan pengarahan tentang “ Evakuasi Korban Bencana “ di dalam kelas karena hujan tak urung berhenti. Bahkan, pada saat malam tiba, gerimis masih saja membasahi bumi perkemahan. Inilah waktunya bagi kelas X untuk mengetes kedalaman materi mereka. Ada 11 poin yang harus ditempuh untuk memenuhi persyaratan kenaikan tingkat. Selanjutnya adalah waktu beristirahat. Namun, karena kondisi tenda yang tidak memungkinkan, maka mereka tidur di dalam kelas.
Hari kedua, pukul 02.00 WIB dini hari kegiatan telah dimulai. Diawali dengan sholat malam, kegiatan menginjak pada sesi “ Jerit Malam ”. Ternyata, masih banyak peserta kelas X yang ketakutan pada kegiatan ini. Nyatanya, tak sedikit peserta yang menangis, terutama anak putri. Setelah itu, dilanjutkan dengan ishoma. Dan sekitar pukul 08.00 WIB kegiatan yang ditunggu tiba, yaitu penjelajahan. Meskipun mengasyikkan namun sangat melelahkan. Ya, tentu saja, karena mereka harus menempuh jarak sekitar 7 km dengan rute yang bergelombang di tengah indahnya pegunungan. Hanya berbekal tanda jejak pita merah dan biru, mereka dapat menikmati kegiatan ini. Tak hanya itu, ada juga pos rapling yang tebingnya tinggi dan licin untuk memacu adrenalin. Kegiatan selesai tepat sebelum magrib. Untunglah pada waktu itu cukup cerah dan guyuran hujan tidak turun dari langit. Malam dihabiskan dengan melanjutkan tes SKT.
Hari ketiga, inilah waktu yang ditunggu. Kegiatan dimulai pada pukul 02.30 WIB, yaitu Pembinaan Mental. Ditengah hamparan sawah dan dengan suhu yang cukup untuk membuat tubuh menggigil, para peserta kelas X digembleng habis-habisan oleh kakak-kakak Wira. Dahsyatnya kegitan ini sehingga beberapa anak kelas X pun menangis. Penggemblengan ini bertujuan untuk membentuk pribadi mereka yang lebih baik. Usai kegiatan ini da ishoma, seluruh peserta mengemas barang-barang dan memasukkannya ke dalam truk. Namun, kegiatan tak sampai disitu, masih ada upacara pelantikan Wira Menengah, pemlihan Ketua dan Wakil Ketua sementara serta upacara penutupan. Alhasil, pengumpulan suara dari kelas X menunjuk Fici Iman. N dan Novytya sebagai Ketua dan Wakil Ketua sementara. Upacara berlangsung dengan pemakaian slayer dari Ketua dan Wakil Ketua umum PMR kepada Fici dan Novytya. Selanjutnya kegiatan ini ditutup dengan siraman air kembang dan berdoa. Saat perjalanan pulang, tiba-tiba saja hujan mengguyur dengan derasnya. Walaupun lelah, namun dengan semangat mereka meneriakkan Tribakti dan 7 Prinsip Palang Merah selama perjalanan pulang. Kegiatan berakhir dengan gembira dan menyisakan butir-butir kenangan dalam benak mereka. Semoga saja kegiatan selanjutnya dapat berjalan dengan lancer, amin. LAMERE……….JOOSSSS!!!
PAB (Penerimaan Anggota Baru) 2009
Pada tanggal 3-4 Oktober 2009 PMR SMA Negeri 1 Ngawi mengadakan even besar yang merupakan kegiatan tahunan yakni Penerimaan Anggota Baru (PAB). Dibawah panas terik matahri kala itu sejumlah 65 peserta calon anggota baru Lemere tetap semangat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Setelah peserta siap, kegiatan pun dimulai dengan upacara pembukaan yang dipimpin oleh ketua panitia. Dalam kesempatan ini petinggi SMASA berpesan agar para peserta mengikuti kegiatan tahunan Lamere ini dengan tertib dan disiplin. Setelah selesai upacara peserta langsung dibekali dengan materi PP dan dilanjutkan dengan praktek PP. Namun sebelum ke praktek mereka sholat Ashar terlebih dahulu.
Kegiatan yang telah terjadwalkan selanjutnya adalah pensi. Pensi gak hany monoton dengan pensi namun diselingi juga dengan anjangsana. Berbagai macam tampilan ada, mau yang lucu, sedih, atau yang pas-pasan juga ada (he...he...)namun yang spektakuler dan menyita perhatian yaitu tampilan PRS dari senior kelas XI dan kak Khanang. Setelah itu kapal menuju pulau kapukpun akhirnya tiba.
Tepat jam setengah 2 pagi, brigade penolong telah siap dengan korbannya masing-masing. Yups.....setelah dapat bekal materi dan praktek dari kakak senior, mereka diuji untuk mengetahui seberapa paham sih mereka tentang PP. Kakak senior juga tak hanya diam. Setelah pengevakuasian peserta sharing dengan kakak senior dan diakhiri dengan sholat malam.
Senam jantung sehat, salah satu senam yang pertama kali diajarkan. Tak hanya peserta dan kelas XI yang terbuai dengan senam ini, namun senior kelas XII juga tak amu kalah (he...). Setiap perkemahan pasti tak lepas dari penjelajahan. Begitu juga dengan Lamere. Namun dalam Lamere penjelajahan dikemas dengan kegiatan observasi alam. Salah satu kegiatannya adalah berkunjung kerumah penduduk dan melakukan wawancara. Ada juga Rapelling dan pengetahuan tentang PMR.
Akhirnya, cepat juga waktu berlalu hingga acara demi acara terlaksana. Kegiatan ditutup dengan upacara penutupan dan upacara diterimanya 65 orang menjadi anggota baru Lamere Smasa Ngawi. Untuk kenang-kenangan kakak senior memberikan 1 cap stempel ditangan mereka....Jaya terus buat lamere Smasa dan buat anggota baru, jangan putus dijalan ya,,...lanjutkan sampai nanti pemantaban yach......
Salam PMR!!!
Jumbara 2009
Kegiatan yang berlangsung di kawasan kebun teh Jamus itu menjadi wadah adu ketangkasan para wira dari masing – masing sekolah untuk menjadi sang jawara. Berlangsung selama 3 hari yaitu dari Senin tanggal 29 Juni sampai Rabu tanggal 1 Juli. Melombakan berbagai keahlian PMR diantaranya, PP, PK, DU, PRS, PBT, dan lain sebagainya. Even ini adalah even dwi tahun. Yups… Pasti pengin tahu kan, sejauh mana banting tulang arek – arek lamere Smasa di panasnya bumi perkemahan Jamus? Jangan dilewatin.
Dari jauh – jauh hari, Lamere Smasa sudah mempersiapkan diri. Diantaranya, memilih siapa saja yang terhormat dapat mewakili Smasa di ajang itu. Terpilihlah 1 kelompok pa dan 1 kelompok pi dengan komposisi seperti berikut:
|::..Pinkon PA..::| : Anggit
..::|anggota|::.. :
Yuke, Dewangga, Novicha, Khanang, Aji, Wahyu S, Septian, Diki, Noreta, Hasan
|::..Pinkon PI..::| : Charikul
..::|anggota|::.. :
Sari, Mei, Wardha, Fitri, Irene, Anggraeni, Endri, Nila, Muzi, Eka
Setelah 3 hari menempuh berbagai lomba, walhasil, inilah sederet trophynya:
-Juara 1 5K TENDA
-Juara 2 PB Tandu
-Juara 2 DU
-Juara 2 PRS
-Juara 3 Umum.
Selamat untuk temen – temen Lamere yang udah bisa mengharumkan nama SMASA.
Tips Membalut Luka
- Pembalut Pita / Gulung
- Pembalut Segitiga / Mitela
- Pembalut Tabung / Tubuler
- Pembalut Penekan.
![]() |
Ilustrasi Pembalutan Luka |
- Hentikan dahulu perdarahan, jika sudah berhenti barulah pasang pembalut. Pembalutan dapat langsung dilakukan jika menggunakan pembalut penekan (jenis no.4) yang sekaligus bisa menghentikan perdarahan.
- Usahakan dalam membalut luka korban untuk tidak terlalu kencang ataupun longgar.
- Rapikan ujung pembalut dan jangan sampai ujung sisanya terurai.
- Bila mendapati korban dengan luka yang kecil, sebaiknya daerah yang dibalut lebih lebar atau besar. Hal ini untuk menambah luasnya permukaan yang mengalami tekanan sehingga mencegah terjadinya kerusakan jaringan.
- Jangan sampai pembalutan ini menutupi ujung jari, bagian ini dapat menjadi petunjuk jika pembalutan terlalu kuat. Bila ujung jari pucat artinya pembalutan terlalu kuat dan harus diperbaiki.
- Khusus untuk luka terbuka pada alat gerak, pembalutan harus dilakukan dari distal ke proksimal arah jantung.
- Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk pembalutan sendi jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan lurus.
Status Hukum ICRC
ICRC adalah asosiasi swasta yang terdaftar di Swiss dan mendapat hak-hak istimewa dan kekebalan hukum di wilayah Swiss selama bertahun-tahun. Hak-hak istimewa itu dikatakan mendekati kedaulatan de facto. Pada tanggal 19 Maret 1993, landasan hukum perlakuan khusus untuk ICRC ditetapkan melalui perjanjian resmi antara Pemerintah Swiss dan ICRC. Perjanjian ini melindungi "kesucian" (sanctity) semua properti ICRC di Swiss termasuk kantor pusat dan arsip-arsip, memberi kekebalan hukum kepada anggota dan staf, membebaskan ICRC dari semua pajak dan biaya, menjamin pengiriman barang, jasa, dan uang yang dilindungi dan bebas kepabeanan, memberi ICRC privilese komunikasi yang aman setara dengan kedutaan asing, dan menyederhanakan perjalanan ke dalam dan ke luar Swiss bagi ICRC. Sebaliknya Swiss tidak mengakui passport yang dikeluarkan ICRC.
Berbeda dengan keyakinan umum, ICRC bukan entitas berdaulat seperti Orde Penguasa Militer Malta (Sovereign Military Order of Malta) dan juga bukan merupakan organisasi internasional, baik non-pemerintah (LSM) maupun antar pemerintah. ICRC membatasi keanggotaannya hanya warga negara Swiss, dan juga tidak seperti kebanyakan LSM, ICRC tidak memiliki kebijakan keanggotaan yang terbuka dan tak terbatas bagi semua orang karena anggota baru dipilih oleh Komite (melalui suatu proses yang disebut cooptation/pemilihan). Akan tetapi, sejak awal 1990-an, ICRC mempekerjakan orang-orang dari seluruh dunia untuk bekerja dalam misi lapangan dan di Kantor Pusat. Pada tahun 2007, hampir setengah staf ICRC bukan warga negara Swiss. ICRC mendapat privilese dan kekebalan hukum di banyak negara, berdasarkan hukum nasional di negara-negara tersebut, berdasarkan perjanjian antara ICRC dan pemerintah, atau, dalam beberapa kasus, berdasarkan yurisprudensi internasional (seperti hak delegasi ICRC untuk tidak memberi kesaksian di depan pengadilan internasional
Sejarah ICRC
1. Perlunya pada masa damai didirikan kelompok relawan setiap negara supaya mereka siap untuk merawat korban pada masa perang;
2. perlunya negara-negara meyepakati pemberian perlindungan bagi para petugas pertolongan dan para korban di medan pertempuran.
Empat warga Jenewa bergabung bersama Dunant untuk mewujudkan ambisi membentuk Gerakan Palang Merah. Keempat orang tersebut adalah: General Dufour, Gustave Moynier, Dr. Appia, dan Dr. Maunoir. Di tahun 1863 mereka membentuk Komite Internasional untuk Penyelamatan Korban Perang (International Commitee for the Relief of the Wounded), yang biasa dikenal dengan Commitee of Five (Komite Lima). Commitee of Five bersama dengan Dunant memprakarsai pembentukan Gerakan Palang Merah. Kerja keras Commitee of Five mendapat tanggapan dari berbagai negara dan kemudian mengadakan pertemuan di Jenewa pada bulan Oktober tahun 1863 untuk mendirikan Perkumpulan Sukarelawan untuk Membantu Korban Perang (relief society to assist the wounded and associations of voluntary relief workers) yang kemudian dikenal dengan Perhimpunan Palang Merah Nasional (National Red Cross Society).
Komite Palang Merah perlu diberikan status netral untuk menjamin keselamatan anggotanya pada saat melakukan tugas penyelamatan korban perang dan tugas-tugas kemanusiaan lainnya. Untuk itu, diperlukan kerja sama antarpemerintah agar konsep netral bagi Palang Merah bisa dilaksanakan dengan efektif. Berdasarkan hal tersebut, Commitee of Five meminta pemerintah Swiss agar mendukung mereka untuk mengadakan Konferensi Diplomatik guna menyusun naskah perjanjian internasional. Pada bulan Agustus tahun 1864 diadakan Konferensi Diplomatik bertempat di Jenewa, Swiss. Konferensi diikuti 12 Negara dan menandatangani Perjanjian Internasional berjudul Geneva Convention of August 22, 1864, for the Amilioration of the Condition of the wounded in Armies in the Field yang berisi 10 Pasal. Konferensi tersebut dikenal dengan Konvensi Jenewa Pertama. Penandatanganan Konvensi Jenewa Pertama merupakan suatu langkah maju dalam sejarah pembentukan Gerakan Internasional Palang Merah.
Gerakan Internasional Palang Merah merupakan fondasi berdirinya Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Gerakan ini terdiri dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Perhimpunan-perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang biasa disebut dengan Perhimpunan Nasional, dan Federasi Internasional Perhimpunan-perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Pendidikan dan pelatihan PMR
Palang Merah Remaja atau PMR adalah organisasi kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah dan bertujuan memberitahukan pengetahuan dasar kepada siswa sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan kesehatan umum dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
Untuk mendirikan atau menjadi anggota palang merah remaja disekolah, harus diadakan Pendidikan dan Pelatihan Diklat untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang merah remaja disekolah.
PMI mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:
- Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
- Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
- Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
- Remaja adalah kader relawan.
- Remaja calon pemimpin PMI masa depan.
- Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter.
- Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya.
- Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat.
- Anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya.
- Anggota PMR adalah calon relawan masa depan.